a a a a a a a a
Logo
ABOUT US Sejarah GBI Putera company profile

Sejarah GBI Putera

HOME /
Sejarah GBI Putera

Sejarah GBI Putera

Semenjak menjadi pelayan Tuhan full time pada bulan Juni 1996, Sukirno Tarjadi melakukan pelayanan khotbah keliling di berbagai tempat di Indonesia. Di Jakarta dia sudah menggembalakan jemaat GBI Anak Jalanan sejak th 2003.

Dalam melakukan pelayanan keliling dan konseling, Sukirno menemukan satu hal yang menjadi beban buat dia: banyak orang bergereja tetapi tidak tergembalakan. Teringatlah dia akan kegelisahan dalam hati Tuhan di Mat 9:35-38:
Demikianlah Yesus berkeliling ke semua kota dan desa; Ia mengajar dalam rumah-rumah ibadat dan memberitakan Injil Kerajaan Sorga serta melenyapkan segala penyakit dan kelemahan. Melihat orang banyak itu, tergeraklah hati Yesus oleh belas kasihan kepada mereka, karena mereka lelah dan terlantar seperti domba yang tidak bergembala. Maka kata-Nya kepada murid-murid-Nya: “Tuaian memang banyak, tetapi pekerja sedikit. Karena itu mintalah kepada tuan yang empunya tuaian, supaya Ia mengirimkan pekerja-pekerja untuk tuaian itu.”

Pada bulan Februari 2007 Sukirno berdoa kepada Tuhan untuk arah pelayanannya. Lalu ada seseorang yang mendapatkan suatu penglihatan tentang suatu ladang di depan Sukirno. Pada bulan Mei 2007, dalam pelayanan di Papua, Sukirno menerima suatu nubuatan melalui seorang hamba Tuhan dari Singapura untuk memulai suatu penggembalaan yang baru di Jakarta. Dalam nubuatan tersebut, hamba Tuhan itu, Rev. Amos Jayarathnam, mengatakan bahwa akan ada orang yang menawarkan sebuah gedung untuk dipakai sebagai tempat ibadah.

Setelah mendoakan pesan Tuhan tersebut dengan istrinya, Sukirno memutuskan untuk mencari peneguhan dari beberapa pelayan Tuhan dan jemaat di Jakarta. Sambutan mereka positif dan mereka menyatakan dukungan mereka terhadap rencana itu. Beberapa dari mereka akhirnya bergabung di GBI Putera, seperti: dr. Iskandar Irwan Hukom,MA, Elsar Hayer, John & Mey Mey Kumala. Sukirno lalu mulai mencari tempat untuk memulai penggembalaan tersebut. Beberapa tempat atau gedung yang dicari selalu batal karena satu dan lain hal. Oleh jalan Tuhan, dia bertemu dengan pemilik gedung Putera di Jln. Gunung Sahari yang menawarkan tempat untuk memulai penggembalaan tersebut. Nubuatan di Papua itu digenapi. Demikianlah akhirnya Sukirno memutuskan untuk memakai tempat tersebut untuk memulai penggembalaan GBI Putera.

Ibadah pertama diadakan pada hari Minggu tgl 3 Feb 2008. Yang hadir sekitar 25 orang, kebanyakan keluarga dan teman dekat (diantaranya adalah Mounty dan Megumi, Tjenderawasih dan mamanya, Tante Nania). Ruangan sangat kosong. Tidak ada karpet di lantai, mimbar hanya dilabur cat putih. Peranan bpk. Herman Sutandar sangat besar dalam menyiapkan ruang ibadah tersebut. Sound system berupa alat musik (keyboard tunggal) dan speaker adalah pinjaman dari bpk. Eddy Basri. Pemain musik hanya satu orang, yaitu sdr. Panji Nugroho. Worship Leader ibu Gita hampir tidak bisa datang karena jalan dekat rumahnya kebanjiran. Sekolah Minggu juga tidak ada. Betul-betul sangat sederhana. Khotbah pertama diambilkan dari kitab Ratapan (aduh!).

Suwarno (A Hong) mulai berkantor semenjak awal Februari itu. Beberapa minggu kemudian dia ditemani oleh Benyamin Suko sebagai full-timer. Istri bpk. Suko, ibu Asien, melayani di sekolah minggu.

Ibadah kedua tgl 10 Feb, jumlah yang hadir berkurang hampir separuh, menjadi sekitar 15 orang. Dalam ibadah yang ke empat, 24 Feb, bpk Steve Tan dan keluarga datang beribadah. Perjamuan kudus pertama diadakan pada tgl 2 Maret. Sound system yang komplit (atas bantuan bpk Handy Glivirgo), karpet dan gorden akhirnya dipasang untuk menyambut pentahbisan GBI Putera pada tgl 30 Maret 2008. Pembina GBI Putera, Pdt. Ferry Haurissa, hadir dan membagikan Firman Tuhan. Pentahbisan dilakukan oleh Pdt Yohanes Sardjono.

Pertambahan jemaat terjadi secara pelan-pelan (sesuatu yang sehat!). Setahun kemudian, di ibadah tgl 1 Feb 2009, jumlah yang hadir sekitar 2/3 dari kursi yang tersedia. Kiranya Tuhan yang empunya gereja terus menyatakan kehadiran-Nya di jemaat ini untuk hormat dan kemuliaan-Nya. Amin.