3 Sebab yang sangat penting telah kusampaikan kepadamu, yaitu apa yang telah kuterima sendiri, ialah bahwa Kristus telah mati karena dosa-dosa kita, sesuai dengan Kitab Suci, 4 bahwa Ia telah dikuburkan, dan bahwa Ia telah dibangkitkan, pada hari yang ketiga, sesuai dengan Kitab Suci; 5 bahwa Ia telah menampakkan diri kepada Kefas dan kemudian kepada kedua belas murid-Nya. 6 Sesudah itu Ia menampakkan diri kepada lebih dari lima ratus saudara sekaligus; kebanyakan dari mereka masih hidup sampai sekarang, tetapi beberapa di antaranya telah meninggal. 7 Selanjutnya Ia menampakkan diri kepada Yakobus, kemudian kepada semua rasul. 8 Dan yang paling akhir dari semuanya Ia menampakkan diri juga kepadaku, sama seperti kepada anak yang lahir sebelum waktunya. – 1 Kor 15:3-8
Kata orang, di Singapura ada satu dewi dan satu dewa. Dewi belas kasihan alias Kuan Yin, dan dewa tanpa belas kasihan alias Kuan Yew. Terutama di tahun 1980an, almarhum Lee Kuan Yew memerintah dengan tangan besi, dan memenjarakan lawan politiknya tanpa proses pengadilan. Bagaimana hubungan beliau dengan Tuhan? Begini kata-katanya: “I wouldn’t call myself an atheist. I neither deny nor accept that there is a God. So I do not laugh at people who believe in God. But I do not necessarily believe in God – nor deny that there could be one.” (Saya tidak akan menyebut diri saya ateis. Saya tidak menyangkal atau menerima adanya Allah. Jadi saya tidak menertawakan orang-orang yang percaya Allah ada. Tapi saya juga tidak lalu jadi percaya kepada Allah – dan juga tidak menyangkal bahwa Allah bisa saja ada). Kesimpulan: Lee Kuan Yew orang super pintar, tetapi begitu bicara soal agama atau keberadaan Allah, beliau menjadi bingung…tidak tahu harus percaya atau tidak. Tapi dalam satu hal beliau mantap sekali. Dalam satu pidatonya, beliau berkata begini, “… if you are going to lower me to the grave and I feel that something is going wrong, I will get up.” (Jikalau anda sedang menurunkan saya ke lubang kubur dan saya merasa ada yang tidak beres, saya akan bangkit lagi.) Kesimpulan: Lee Kuan Yew percaya kebangkitan orang mati…ha…ha… (itu hanya pernyataan Lee tentang cintanya terhadap Singapura yang sudah dia bangun dengan susah payah). Lee Kuan Yew sudah dikubur. Dia tidak akan bangkit sampai nanti ketika Penciptanya memanggil dia lagi untuk diadili. Tetapi ada satu yang pernah mati dan kemudian bangkit lagi: Yesus Kristus, Anak Allah, dan Juru Selamat dunia! Kebangkitan Yesus Kristus dari antara orang mati membuat Dia satu kelas di atas yang lain. Ibarat aliran sungai tanpa henti, tak terhitung sudah tokoh-tokoh dunia datang dan pergi. Begitu banyak pahlawan dan orang bijak sudah lahir dan mengabdi. Dan mereka semua berakhir dengan sama, mati, lalu dikubur (sebagian dimumi atau dikremasi). Sebagian dikenang, sebagian dilupakan. Sebagian mewariskan ajaran, sebagian mewariskan kehancuran. Yesus Kristus mati, dan bangkit lagi pada hari yang ketiga. Menurut catatan Rasul Paulus yang kita kutip di atas, ada sekian ratus orang yang menyaksikan bahwa Dia bangkit sesudah mati. Bahkan ada satu kali lebih dari 500 orang sekaligus melihat Kristus yang sudah bangkit ini. Kematian dan kebangkitan Kristus menjadi inti dari kekristenan. Istilah Rasul Paulus ‘sangat penting’. Sebab kalau Kristus tidak mati bagi kita, kita tidak memperoleh penebusan dosa: …dan darah Yesus, Anak-Nya itu, menyucikan kita dari pada segala dosa. (1 Yoh 1:7). Tetapi kita perlu memahami bahwa ini semua terjadi karena Tuhan Yesus bangkit! Kalau Dia tetap saja mati, maka Dia tidak berbeda dengan yang lain. Sebab begini kata Alkitab di 1 Kor 15:17: Dan jika Kristus tidak dibangkitkan, maka sia-sialah kepercayaan kamu dan kamu masih hidup dalam dosamu. Jadi, kematian dan kebangkitan Kristus adalah satu paket. Kita tidak bisa percaya dengan yang satu dan tidak percaya dengan yang satunya lagi. Kristus sudah bangkit! Itu adalah seruan yang berdengung selama ribuan tahun di mana-mana. Tanpa kebangkitan-Nya, iman kita semua sia-sia. Sampai saat ini, Kristus yang sudah bangkit itu masih terus melakukan karya keselamatan-Nya. Setiap hari ada ratusan ribu orang dibaptis dalam Nama-Nya. Dan Kristus itu tidak hanya mati dan bangkit, Dia juga akan kembali lagi ke bumi ini untuk menjemput kita semua yang percaya kepada-Nya. Amin!
Kalau tidak hati-hati, berbagai berita tentang virus corona ini akan membawa orang kepada kepanikan. Saat ini di beberapa negara, kepanikan sudah mulai terjadi. Di Australia, orang berkelahi di supermarket karena berebut kertas tisu gulung
Pada jaman corona ini, manusia mencari perlindungan kemana-mana, dari masker, cairan antiseptik sampai ke jahe merah dan kunyit campur kecap manis dan telor asin. Kepanikan manusia menjadi lucu, kalau saja dampaknya tidak tragis. Karena isu virus corona, tisu gulung habis diborong dari toko mana-mana di Australia
Memalsukan tas masih bisa dimaklumi, sekalipun bukan dibenarkan. Memalsukan obat patut dikutuki, karena menyangkut hidup mati seseorang. Berita palsu termasuk yang patut diwaspadai pada jaman medsos ini.