Pertama-tama aku menasihatkan: Naikkanlah permohonan, doa syafaat dan ucapan syukur untuk semua orang, untuk raja-raja dan untuk semua pembesar, ... 1 Timotius 2:1-2
Pada bulan November 1990, Guatemala mengadakan pemilihan presiden. Salah satu calon adalah Jorge Serrano. Pada ronde pertama, Serrano hanya mendapatkan 24.1% suara. Serrano adalah jemaat gereja El Shaddai, di bawah penggembalaan pendeta Harold Caballeros. Saya mendengar cerita ini dari Harold Cabbaleros dalam satu acara di Singapore.
Pdt Harold memutuskan untuk mengadakan acara doa khusus untuk mendoakan Serrano. Doa dimulai setiap pagi jam 05.00-06.00 di gereja. Jam 04.45 pintu gereja ditutup. Orang tidak bisa keluar masuk. Di dalam gereja, jemaat hanya boleh berdoa dalam bahasa roh selama satu jam. Doa ini dilakukan setiap hari. Singkat cerita, di ronde kedua, Serrano terpilih sebagai presiden Guatemala dengan jumlah suara 68.1%, tertinggi dalam sejarah Guatemala. Kisah Serrano ini adalah salah satu kesaksian tentang doa yang mengubahkan jalannya sejarah.
Dalam waktu beberapa hari lagi, negara kita akan menjalankan pilpres sekaligus pileg secara serentak, dalam skala nasional dan daerah. Perhatian utama orang bukanlah pada pilegnya tapi pada pilpres, karena kita menyakini bahwa itulah yang akan menentukan nasib, arah, keberuntungan bangsa kita. Berbagai cara dilakukan oleh kandidat dan para pendukung mereka untuk mempengaruhi para pemilih untuk memilih kandidat tertentu.
Siapakah yang akan terpilih? Kita harus menantikan sesudah tgl 17 April. Siapa yang memilih? Para pemilik hak suara. Siapa yang menentukan pemimpin bangsa ini? Apakah para pemilih atau yang lain? Alkitab dengan tegas menyatakan siapa yang menentukan pemerintah. Rom 13:1: Tiap-tiap orang harus takluk kepada pemerintah yang di atasnya, sebab tidak ada pemerintah, yang tidak berasal dari Allah; dan pemerintah-pemerintah yang ada, ditetapkan oleh Allah.
Allah menetapkan pemerintah. Melalui ayat ini Alkitab menegaskan tentang satu hal: Allah tidak pasif; Dia tetap bekerja dalam sejarah dan kehidupan bangsa-bangsa. Tetapi kita umat Allah juga tidak boleh pasif. Kita harus aktif terlibat pada dua level. Satu: level praktis. Saudara dan saya diberikan hak suara yang harus kita hargai dan manfaatkan dengan baik. Mari kita datangi TPS di lokasi masing-masing dan pilih nama yang Allah taruhkan dalam hati saudara.
Dua: level teologis. Mari kita mendoakan pilpres ini, supaya semua boleh berlangsung dengan damai, dan supaya terpilihlah satu orang yang Allah kehendaki untuk memimpin bangsa ini. Loh, kalau Allah sudah menentukan hasilnya, untuk apa kita berdoa? Pertanyaan bagus.
Bisakah doa mengubahkan jalannya sejarah? Jikalau jawabannya adalah ‘tidak bisa’, maka berdoa adalah sia-sia. Lalu, kenapa Alkitab dan Tuhan Yesus sendiri menyuruh kita berdoa, termasuk mendoakan pemerintah? Jikalau jawabannya adalah ‘ya, bisa’, maka doa bisa membuat perubahan dan pembedaan yang luar biasa penting.
Kalau kita melihat pelaksanaan rencana Allah dalam sejarah, kita melihat ada 3 jenis peristiwa: Kategori #1: Allah memutuskan bahwa hal-hal tertentu, bagaimanapun juga, pasti akan terjadi. Kategori #2: Allah menyatakan bahwa Dia menginginkan beberapa hal terjadi, tetapi hal-hal itu mungkin terjadi mungkin tidak terjadi. Kategori #3: Allah tidak menyatakan secara jelas kehendak-Nya apakah Dia ingin hal-hal tertentu terjadi atau tidak.
Saya meyakini bahwa pilpres kita adalah termasuk kategori 2. Ini seperti ketika Israel minta raja. Allah tidak menghendaki hal itu, tetapi karena mereka mendesak, maka Dia membiarkan mereka memilih seorang raja.
Maka saya mengajak saudara semua masuk dalam doa puasa untuk bangsa dan negara kita dari tgl 8-14 April 2019. Nasib bangsa kita ada di tangan Tuhan. Mari kita berdoa supaya kehendak Dia yang jadi atas Indonesia, negeri kita tercinta.
Kalau tidak hati-hati, berbagai berita tentang virus corona ini akan membawa orang kepada kepanikan. Saat ini di beberapa negara, kepanikan sudah mulai terjadi. Di Australia, orang berkelahi di supermarket karena berebut kertas tisu gulung
Pada jaman corona ini, manusia mencari perlindungan kemana-mana, dari masker, cairan antiseptik sampai ke jahe merah dan kunyit campur kecap manis dan telor asin. Kepanikan manusia menjadi lucu, kalau saja dampaknya tidak tragis. Karena isu virus corona, tisu gulung habis diborong dari toko mana-mana di Australia
Memalsukan tas masih bisa dimaklumi, sekalipun bukan dibenarkan. Memalsukan obat patut dikutuki, karena menyangkut hidup mati seseorang. Berita palsu termasuk yang patut diwaspadai pada jaman medsos ini.