Nona Yuzu Noda lagi libur ke Australia. Supaya bisa asyik menikmati keindahan alam Australia, maka Yuzu dan 2 orang temannya menyewa mobil dan menyetir sendiri. Loh, apa kenal jalan? Tenang,… ada yang namanya GPS, alat pemandu pengemudi bersuara. Tinggal ikuti saja apa kata GPS: “Dalam 100 meter belok ke kanan” atau “Dalam 800 meter lurus terus”. Pasti sampai ke tujuan.
Nona Yuzu mau main ke pulau North Stradbroke yang jauhnya 12 km dari daratan Australia. Rupanya GPS tidak bisa membedakan antara jalan dan laut. Yuzu disuruh mengemudi terus sekalipun di depannya laut. Dan si nona inipun ikuti perintah GPS, sampai mobilnya terjebak di lumpur pantai.
Kenapa bisa begitu konyol? Karena PERCAYA. Kehidupan tidak bisa berlangsung tanpa adanya unsur percaya. Negara tidak akan berfungsi tanpa adanya unsur percaya. Ekonomi tidak akan bergerak tanpa adanya unsur percaya. Rumah tangga tidak akan berjalan tanpa adanya unsur percaya. Amsal 31 mulai ayat 10 sampai 31 berbicara tentang seorang wanita yang luar bisa cerdas, terampil dan telaten. Inilah istri dambaan setiap pria, sehingga Amsal berkata demikian: Istri yang cakap sukar ditemukan; ia lebih berharga daripada intan berlian. (Am 31:10 BIMK)
Setelah itu ada daftar panjang tentang kehebatan istri yang cakap ini. Tetapi perhatikan bahwa daftar ini dimulai dengan satu kualitas: Hati suaminya percaya kepadanya,… seorang wanita yang hebat harus memiliki – pertama-tama, sebelum yang lain – satu hal: dapat dipercaya. (Tentu hal ini berlaku juga untuk para suami.)
Anda boleh jadi seorang suami atau istri yang pintar cari uang, romantis bukan main, perhatian luar biasa. Tapi kalau tidak dipercaya atau tidak bisa dipercaya, semua kepintaran dan kehebatan jadi tidak ada artinya. Kasih perhatian? Ah, jangan-jangan ini kamuflase. Romantis? Hmm…ini pasti ada maunya lagi. Pintar cari uang? Pasti dia foya-foya diam-diam nih.
Coba anda berhenti membaca sebentar dan merenung. Bagaimanakah situasi anda? Apakah anda dipercaya oleh orang-orang di sekitar anda? Apakah anda bisa mempercayai orang-orang di sekitar anda?
Kepercayaan adalah barang rapuh. Dia gampang hancur, dan begitu hancur, dia sangat susah untuk dibangun kembali. Dia bisa hancur dalam waktu 5 menit, tetapi belum tentu bisa dibangun kembali dalam waktu 5 tahun. Itu sebabnya di awal, kepercayaan adalah hadiah. Hadiah yang berharga sekali yang diberikan oleh seseorang kepada kita sebagai orang yang dipercaya. Tetapi, begitu kepercayaan hancur, dia harus diupayakan dengan pembuktian dan kerja keras, tidak bisa lagi diminta.
Maksud saya, kalau anda pernah mengecewakan orang dalam hal kepercayaan, anda tidak bisa bilang begini: “Yah kamu harus percaya sama aku dong!” Anda sekarang harus membuktikan bahwa anda bisa diberikan kepercayaan. Dan itu sulit. Kalau kepercayaan sudah hilang, hal-hal yang dulu bisa diterima sekarang dipermasalahkan. Soal-soal kecil yang dulu tidak apa-apa sekarang menjadi alasan untuk ribut.
Contoh: dulu pulang jam 9 malam tidak masalah. Sekarang pulang jam 8 malam sudah ditanyai dan dicurigai. Dulu dimintai sesuatu langsung dikasih. Sekarang banyak pertanyaan sebelum permintaan diberikan. Semua hal-hal ini adalah harga yang harus dibayar karena rusaknya kepercayaan.
Maka, orang yang diberi kepercayaan harus dengan segala cara mempertahankan kepercayaan itu. Kalau perlu, dia harus rela mengorbankan hal-hal lain untuk menjaga kepercayaan. Mungkin dia harus mengorbankan uangnya. Atau mungkin waktunya. Atau tenaganya.
Untuk membangun kepercayaan, lakukanlah hal-hal ini: 1. Say what you do – katakan apa yang anda lakukan (transparansi). Jangan ada terlalu banyak rahasia dalam hidup kita, terutama dalam kehidupan suami istri. 2. Do what you say – lakukan apa yang anda katakan (integritas). Sesuaikan kata dan perbuatan, sehingga kata-kata kita bisa dipegang. 3. Miliki prinsip (konsistensi). Kalau hari ini A, besok jangan B. Jangan berubah-ubah terus. 4. Berani mengakui dan minta maaf kalau salah, dan bersedia menerima konsekuensi kesalahan. Tidak berdalih tidak mengelak, langsung akui kesalahan dan minta maaf. Dan jangan lupa, prinsip ini juga berlaku dalam hubungan kita dengan Tuhan. Jadilah orang yang bisa dipercaya, tidak hanya oleh manusia, tetapi juga oleh Tuhan.
Kalau tidak hati-hati, berbagai berita tentang virus corona ini akan membawa orang kepada kepanikan. Saat ini di beberapa negara, kepanikan sudah mulai terjadi. Di Australia, orang berkelahi di supermarket karena berebut kertas tisu gulung
Pada jaman corona ini, manusia mencari perlindungan kemana-mana, dari masker, cairan antiseptik sampai ke jahe merah dan kunyit campur kecap manis dan telor asin. Kepanikan manusia menjadi lucu, kalau saja dampaknya tidak tragis. Karena isu virus corona, tisu gulung habis diborong dari toko mana-mana di Australia
Memalsukan tas masih bisa dimaklumi, sekalipun bukan dibenarkan. Memalsukan obat patut dikutuki, karena menyangkut hidup mati seseorang. Berita palsu termasuk yang patut diwaspadai pada jaman medsos ini.