Sebab itu, perhatikanlah baik-baik cara hidupmu. Jangan hidup seperti orang-orang bodoh; hiduplah seperti orang-orang bijak. Gunakanlah sebaik-baiknya setiap kesempatan yang ada padamu, karena masa ini adalah masa yang jahat. Efesus 5:15-17 (Alkitab versi Bahasa Indonesia Masa Kini)
Danny Hillis adalah penemu, pengusaha, profesor, penulis dan ilmuwan dari Amerika Serikat. Dia menciptakan satu jam yang unik sekali. Jamnya memang ada dua jarum. Jarum jam biasa bergerak satu kali setiap satu detik. Jarum jam buatan Danny hanya bergerak satu kali setiap satu tahun. Setiap seratus tahun sekali ada satu jarum jam lain yang akan bergerak. Setiap seribu tahun ada satu burung kuku (cuckoo) yang akan nongol dari jam dan berkata “Kuku…kuku…”. Dia berharap jamnya itu bisa bertahan 10 ribu tahun.
Bayangkan kalau saudara memiliki jam yang jarumnya bergerak hanya sekali satu tahun. Alangkah lamanya… Tetapi, apakah waktu juga menjadi lambat atau tambah panjang hanya karena jarum jam bergerak satu tahun satu kali? Jelas tidak. Karena waktu bukan ditentukan oleh jam buatan manusia, tetapi oleh pergerakan bumi, bulan dan matahari buatan Tuhan.
Waktu adalah komoditas yang sangat terbatas. Setiap orang mendapat jatah yang sama: 24 jam. Tidak ada orang kaya yang bisa membeli waktu tambahan sehingga hari dia menjadi 25 jam (sekalipun dia bisa menggaji orang mengerjakan pekerjaannya, tetap saja hari dia adalah 24 jam). Tidak ada ilmuwan yang sanggup menciptakan waktu tambahan. Tidak ada kita yang bisa menabung waktu yang diberikan kepada kita. Kita tidak bisa hari ini memakai waktu hanya 22 jam saja lalu sisa 2 jam ditambahkan ke besok sehingga besok kita dapat waktu 26 jam.
Waktu datang dan pergi. Entah saudara pakai waktu untuk hal yang baik atau jahat, waktu terus terpakai. Entah saudara sibuk bekerja atau duduk bengong, waktu terus terpakai. Entah saudara memperhatikannya atau mengabaikannya, waktu terus terpakai. Dan akan tiba waktu di mana waktu habis, berhenti untuk kita. Kapan? Ketika kita meninggal.
Jadi, yang menjadi permasalahan adalah bukan berapa banyak waktu kita punya, tetapi apa yang kita perbuat dengan waktu yang diberikan kepada kita? Ini yang ditekankan oleh Rasul Paulus dalam kutipan di atas. Perhatikanlah baik-baik cara hidupmu. Hidup tidak boleh dijalani sembarangan tanpa mikir. Hidup harus diperhatikan dan dievaluasi. Ibarat orang lagi di perjalanan panjang menuju satu tempat, adalah penting untuk kita terus menerus memeriksa apakah kita ada dalam arah dan tujuan yang tepat. Ada orang naik pesawat dari Surabaya menuju Jakarta. Dia menunggu di gerbang keberangkatan di bandara, mendengar panggilan, menyerahkan boarding pass untuk diperiksa oleh petugas di pintu, naik bis, turun bis, naik tangga pesawat, memberikan boarding pass untuk diperiksa oleh pramugari, duduk di pesawat, dan kaget sekali ketika pesawat mendarat. Dia ada di Bandung! Salah naik pesawat! (Kisah nyata)
Selain itu, karena waktu adalah terbatas, sedang banyak hal harus dikerjakan, maka kita perlu menentukan prioritas. Prioritas terdiri dari minimal 3 hal: Melakukan apa yang memang harus dilakukan Menunda apa yang memang bisa ditunda Menjauhi apa yang tidak perlu dilakukan
Hidup jadi ngaco, ngawur dan ngenes ketika kita melakukan apa yang tidak perlu dilakukan, dan menjauhi apa yang seharusnya dilakukan. Prioritas hidup kita bisa macam-macam, tetapi Tuhan Yesus memberikan satu hal yang harus menjadi prioritas hidup kita: Tetapi carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya, maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu. Prioritas orang Kristen adalah Kerajaan Allah. Kenapa? Karena segala sesuatu yang lain kalah dengan yang satu ini.
Ingin jadi orang terkaya di dunia? Ah, paling cuma bertahan 30-40 tahun. Ingin jadi pengusaha terbesar di negara kita? Keciilll… Ingin punya toko dengan 100 cabang? Masak sih? Semua itu hanya bersifat sementara. Semua itu sifatnya hanya lokal, nasional atau global. Kerajaan Allah melampaui semua itu. Kerajaan bersifat universal, bukan sekedar global. Kerajaan Allah juga kekal, tidak hanya untuk 1000-2000 tahun. Kalau saudara ingin melakukan sesuatu untuk hidupmu, lakukan itu untuk satu hal yang akan bertahan sampai di kekekalan, dan itu hanya ada satu: KERAJAAN ALLAH. Yang lain akan hancur dan lenyap.
Bolehkah bercita-cita ingin jadi orang terkaya di dunia? Boleh, asal saudara pakai kekayaan itu untuk perluasan Kerajaan Allah. Bolehkah berambisi jadi pengusaha terbesar di Indonesia? Boleh, asal saudara pakai koneksimu untuk perluasan Kerajaan Allah. Ketika saudara memberikan diri saudara untuk membangun Kerajaan Allah, maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu. Tidak usah kuatir akan kehidupanmu. Dan semua kekuatan surga akan dikerahkan untuk membuat saudara berhasil.
Kalau tidak hati-hati, berbagai berita tentang virus corona ini akan membawa orang kepada kepanikan. Saat ini di beberapa negara, kepanikan sudah mulai terjadi. Di Australia, orang berkelahi di supermarket karena berebut kertas tisu gulung
Pada jaman corona ini, manusia mencari perlindungan kemana-mana, dari masker, cairan antiseptik sampai ke jahe merah dan kunyit campur kecap manis dan telor asin. Kepanikan manusia menjadi lucu, kalau saja dampaknya tidak tragis. Karena isu virus corona, tisu gulung habis diborong dari toko mana-mana di Australia
Memalsukan tas masih bisa dimaklumi, sekalipun bukan dibenarkan. Memalsukan obat patut dikutuki, karena menyangkut hidup mati seseorang. Berita palsu termasuk yang patut diwaspadai pada jaman medsos ini.