Juga kami lihat di sana orang-orang raksasa, orang Enak yang berasal dari orang-orang raksasa, dan kami lihat diri kami seperti belalang, dan demikian juga mereka terhadap kami.” Bilangan 13:33
Segala sesuatu yang berukuran RAKSASA adalah menakutkan. Bayangkanlah saudara sedang berenang di laut. Mendadak lewat satu cumi kecil ukuran 10 cm. Sdr akan berkata dalam hati, “Hmm… ini enak banget dijadikan goreng tepung neh…” Tapi kalau cumi itu berukuran 2 meter, sdr akan langsung lemes dan berkata, “Mati aku…” Giliran cumi itu yang melihat saudara dan berkata, “Hmm… ini enak banget dijadikan sashimi neh…”
Atau sdr sedang di hutan dan ketemu kucing mungil. Saudara akan bilang sama teman saudara, “Iiih…lucu, ada kucing di hutan…” Tapi kalau kucing itu berukuran 1 meter dan tingginya juga 1 meter, saudara akan teriak sama teman saudara, “Kabbooorr…” Segala sesuatu yang berukuran RAKSASA adalah menakutkan. Entah itu cumi atau kucing, atau masalah kehidupan.
Apakah saudara sedang menghadapi RAKSASA saat ini? Ketika Israel ada di pinggir Tanah Perjanjian, beberapa utusan dikirim masuk ke tanah itu untuk memata-matai dan mempelajari situasi. Ketika mereka kembali, mereka mengatakan bahwa negeri itu memang berlimpah susu dan madu. Tetapi, penduduknya berukuran RAKSASA. Begitu mendengar kata ‘RAKSASA’, seluruh rakyat langsung bereaksi demikian:
1 Sepanjang malam umat Israel berteriak-teriak dan menangis-nangis. 2 Mereka mengomel kepada Musa dan Harun dan berkata, “Lebih baik kita mati di Mesir atau di padang gurun ini! Biar kita mati saja! 3 Untuk apa Tuhan membawa kita ke negeri itu? Nanti kita mati dalam peperangan dan istri-istri serta anak-anak kita ditawan. Bukankah lebih baik kembali saja ke Mesir!” 4 Lalu mereka berkata satu sama lain, “Baiklah kita memilih seorang pemimpin dan kembali ke Mesir!” (Bil 14:1-4, Alkitab Bahasa Indonesia Masa Kini)
Perhatikan reaksi manusiawi mereka: Mereka langsung berteriak-teriak, bukan berteriak senang tapi berteriak ketakutan; bukan berteriak sebentar tapi sepanjang malam, sampai tidak tidur semalaman. Ketakutan membuat orang susah tidur. Tidak laki tidak perempuan, semuanya menangis, sudah tidak ada malu-malunya. Selain itu, mereka protes keras ke pemimpin mereka, marah-marah dan mengancam kudeta. Bayangkanlah kekacauan malam itu ketika 2 juta orang lebih berteriak ketakutan.
Apa yang menakutkan? RAKSASA. Apakah mereka sudah melihat RAKSASA itu? Sama sekali belum! Apakah mereka sudah menghadapi RAKSASA itu? Sama sekali belum! Jadi? Mereka sudah membayangkan yang tidak-tidak. Nanti kita mati dalam peperangan dan istri-istri serta anak-anak kita ditawan.
Saya tidak tahu RAKSASA apa yang saudara sedang hadapi saat ini. Pada saat menghadapi RAKSASA, biasanya reaksi manusia adalah rasa tidak berdaya, putus asa, ketakutan dan kemarahan (mencari kambing hitam).
YANG LEBIH BERBAHAYA DARIPADA RAKSASA ADALAH KETAKUTAN AKAN RAKSASA. Bagi Israel, ketakutan dan pemberontakan mereka berakibat fatal. Mereka sudah ada di pinggir Tanah Perjanjian, tetapi akhirnya terpaksa mengembara di gurun pasir selama 40 tahun, sebelum mereka akhirnya bisa masuk ke sana di bawah pimpinan Yosua. Yosua dan Kaleb ikut masuk Kanaan dan melihat langsung para RAKSASA ini. Dan mereka tidak takut. Apa resepnya? Ini kata-kata mereka di Bil 14:8-9:
Jika Tuhan berkenan kepada kita, maka Ia akan membawa kita masuk ke negeri itu dan akan memberikannya kepada kita, suatu negeri yang berlimpah-limpah susu dan madunya. Hanya, janganlah memberontak kepada Tuhan, dan janganlah takut kepada bangsa negeri itu, sebab mereka akan kita telan habis. Yang melindungi mereka sudah meninggalkan mereka, sedang Tuhan menyertai kita; janganlah takut kepada mereka.” Ketakutan harus dihilangkan. Beranikan dirimu. Kata Yosua dan Kaleb: MEREKA AKAN KITA TELAN HABIS.
SAUDARA MESTI MENELAN RAKSASA! Bukan raksasa yang menelan saudara. Caranya? PERCAYA AKAN PENYERTAAN TUHAN. Kata Yosua dan Kaleb: Yang melindungi mereka sudah meninggalkan mereka, sedang Tuhan menyertai kita; janganlah takut kepada mereka.” Kalau Tuhan menyertai kita, raksasa manapun akan kita telan.
Begitu ketakutan muncul, lupalah mereka akan penyertaan Tuhan sebelumnya. Seperti pembelahan Laut Teberau, di mana Tuhan menunjukkan kuasa dengan menenggelamkan tentara Mesir. Supaya kita mengerti konteksnya, tolong diingat bahwa Mesir adalah negara terkuat di dunia pada jaman itu. Kira-kira seperti Amerika Serikat jaman sekarang. Kalau tentara terkuat di dunia saja dikalahkan, seharusnya mereka tidak perlu takut dengan tentara manapun, termasuk RAKSASA.
Selain itu, pastikan juga ‘Jika Tuhan berkenan kepada kita’. Kalau saudara yang salah, segera bereskan dengan Tuhan. Pastikanlah hidup kita berkenan di hadapan Tuhan. Kalau itu sudah terjadi, bangkit dan hadapilah raksasamu bersama dengan Tuhan. Pertempuran masih akan terjadi, tetapi kemenangan sudah di tangan! Haleluyah!
Kalau tidak hati-hati, berbagai berita tentang virus corona ini akan membawa orang kepada kepanikan. Saat ini di beberapa negara, kepanikan sudah mulai terjadi. Di Australia, orang berkelahi di supermarket karena berebut kertas tisu gulung
Pada jaman corona ini, manusia mencari perlindungan kemana-mana, dari masker, cairan antiseptik sampai ke jahe merah dan kunyit campur kecap manis dan telor asin. Kepanikan manusia menjadi lucu, kalau saja dampaknya tidak tragis. Karena isu virus corona, tisu gulung habis diborong dari toko mana-mana di Australia
Memalsukan tas masih bisa dimaklumi, sekalipun bukan dibenarkan. Memalsukan obat patut dikutuki, karena menyangkut hidup mati seseorang. Berita palsu termasuk yang patut diwaspadai pada jaman medsos ini.