Yesus Kristus tetap sama, baik kemarin maupun hari ini dan sampai selama-lamanya. (Ibr 13:8)
Saya suka sekali dengan A Kiun, penjahit saya. Dia adalah orang yang percaya bahwa saya sudah berubah. Tiap kali mau bikin baju lagi, dia selalu mau mengukur ulang badan saya. Alasannya? Saya sudah berubah.
Kadang saya harus meyakinkan orang berkali-kali bahwa saya sudah berubah. Kadang dipercaya kadang tidak. A Kiun membuat saya tersentuh setiap kali dia mengukur badan saya. Paling tidak, ini ada satu orang yang percaya bahwa saya bisa berubah…he…he…
Semua orang berbicara tentang pentingnya perubahan. Semua orang ingin berubah. Setiap tahun baru orang membuat janji dan resolusi untuk berubah. Tetapi kenapa kita perlu berubah?
Kita perlu berubah karena kita tidak sempurna. Masih ada yang kurang dan perlu diperbaiki dalam diri kita. Yang sempurna tidak perlu berubah lagi. Itu sebabnya: Yesus Kristus tetap sama, baik kemarin maupun hari ini dan sampai selama-lamanya.
Dia tidak perlu berubah, karena Dia sudah sempurna. Ibr 5:9: “dan sesudah Ia mencapai kesempurnaan-Nya,…” Tetapi Yesus juga tetap sama karena hanya yang tetap sama yang bisa dipegang dan dipercaya. Ada alasan kenapa Alkitab mengajar kita untuk jangan mengandalkan manusia. Sekuat-kuatnya manusia, sepintar-pintarnya manusia, sebaik-baiknya manusia, dia tetap manusia yang terbatas dan tidak sempurna.
Ini pelajaran penting pada hari-hari menjelang pilpres dan pilkada. Dunia politik selalu menjanjikan ‘juru selamat’. Janji-janji ‘penyelamatan’ diumbar oleh mereka yang mencari kedudukan. Masalah para pemilik suara akan diselesaikan. Polusi akan menemukan solusi. Macet akan jadi masa lalu. Banjir akan jadi genangan….eh…maksudnya kenangan. Sekolah akan gratis. Pekerjaan akan berlimpah. Keamanan akan meningkat, penjahat akan disikat, koruptor akan didor bla…bla…bla… Dan kita tahu apa yang terjadi setahun kemudian… ibarat balon kempes, udaranya hilang tidak tahu kemana, demikianlah janji politisi setelah terpilih. Ditanya melengos. Diprotes ngeles. Ditagih berdalih. Dihadang malah meradang. Itulah manusia… Banyak orang marah sama Tuhan padahal dikecewakan oleh manusia. Ini aneh tapi nyata. Janji manusia dianggap janji Tuhan. Apalagi kalau yang menjanjikan itu hamba Tuhan.
Ada hamba Tuhan yang berniat baik, ingin supaya orang mengenal Tuhan. Supaya orang mau datang, mau janji-janji diumbar. Janji-janji yang Tuhan sendiri tidak pernah janjikan.
Ada hamba Tuhan dari Amerika datang ke salah satu negara ASEAN. Dia mengadakan KKR. Promosi besar-besaran diluncurkan supaya banyak orang datang. Spanduk dan baliho dipasang kata-kata ini: Apapun penyakit anda akan disembuhkan oleh Tuhan. Tiga masalah muncul dari spanduk itu.
Pertama: Tuhan tidak pernah menjanjikan itu. Yang menjanjikan adalah hamba Tuhan itu mengatasnamakan Tuhan. Kedua: ternyata ada yang tidak sembuh. Dan mereka protes. Ketiga: pemerintah bertindak atas klaim kesembuhan itu. Hamba Tuhan itu dipanggil polisi dan diminta pertanggungan-jawab atas kata-kata di spanduk itu. Dia meminta maaf dan mengubah kata-kata di spanduk.
Saya tidak bilang Tuhan tidak bisa menyembuhkan semua macam penyakit. Saya sendiri termasuk orang yang disembuhkan oleh Tuhan dari penyakit berat. Tetapi ketika seseorang memberikan satu janji yang spektakuler dengan mengatasnamakan Tuhan, dia harus pastikan bahwa itu memang janji Tuhan, bukan janji dari dia pribadi. Iman timbul dari pendengaran, bukan niat baik. Dengan demikian nama Tuhan tidak akan dipermalukan. Kalau benar Tuhan yang menjanjikan, maka janji tersebut pasti akan dipenuhi, sekalipun tidak selalu langsung terjadi seketika.
Yesus Kristus tetap sama. Kuasa-Nya tetap sama. Karakter-Nya tetap sama. Kasih-Nya tetap sama. Apa yang Dia sanggup lakukan dahulu, tetap akan sanggup Dia lakukan sekarang dan selamanya. Apa yang Dia janjikan dahulu pasti akan Dia penuhi. Apa yang Dia katakan dahulu tetap berlaku. Dia bisa dipegang dan diandalkan. Dia tidak pernah mengeles atau melengos, apalagi kabur. Dia tidak berubah!
Tujukan mata kita kepada Dia saja, bukan kepada yang lain. Dalam segala perkara, dalam setiap situasi, Dia bisa diandalkan. Karena Dia tetap sama! Marilah kita melakukannya dengan mata yang tertuju kepada Yesus,…
Kalau tidak hati-hati, berbagai berita tentang virus corona ini akan membawa orang kepada kepanikan. Saat ini di beberapa negara, kepanikan sudah mulai terjadi. Di Australia, orang berkelahi di supermarket karena berebut kertas tisu gulung
Pada jaman corona ini, manusia mencari perlindungan kemana-mana, dari masker, cairan antiseptik sampai ke jahe merah dan kunyit campur kecap manis dan telor asin. Kepanikan manusia menjadi lucu, kalau saja dampaknya tidak tragis. Karena isu virus corona, tisu gulung habis diborong dari toko mana-mana di Australia
Memalsukan tas masih bisa dimaklumi, sekalipun bukan dibenarkan. Memalsukan obat patut dikutuki, karena menyangkut hidup mati seseorang. Berita palsu termasuk yang patut diwaspadai pada jaman medsos ini.