Karena semua orang telah berbuat dosa dan telah kehilangan kemuliaan Allah, (Roma 6:23)
Mungkin saudara tidak pernah memperhatikan dengan sungguh-sungguh, tapi coba jawab pertanyaan ini: pernahkah saudara melihat pohon yang bengkok? Harusnya jawabannya adalah ‘iya’. Karena pohon bengkok ada di mana-mana. OK, pertanyaan saya balik: pernahkah saudara melihat pohon lurus yang 100% lurus sempurna? Harusnya jawabannya adalah ‘tidak pernah’. Kenapa? Karena semua pohon bengkok. Ada yang bengkoknya kelihatan nyata; ada yang bengkoknya harus dilihat baik-baik baru kelihatan. Ada yang bengkoknya banyak; ada yang bengkoknya sedikit. Tapi yang jelas: semua pohon bengkok.
Manusia juga demikan; semuanya bengkok, semua ada kejelekannya. Tidak ada yang lurus sempurna? Tidak ada. Tidak ada yang lurus 100%? Tidak ada. Ada yang bengkoknya kelihatan; ada yang bengkoknya tersembunyi. Ada yang bengkok banget; ada yang bengkoknya sedikit. Ada yang bengkoknya di luar; ada yang bengkoknya di dalam. Tapi semua manusia bengkok. Masalahnya: bengkoknya kamu dan bengkoknya saya berbeda. Kamu bengkok di bagian ini, saya bengkok di bagian ono.
Di bagian kamu bengkok, di situ saya justru lurus. Hal ini bisa membuat saya menertawakan kamu. “Ha…ha…lihat, tuh, pinggangmu bengkok…” Saya menjadi sombong, dan merasa pinggang saya paling lurus. Saya tidak lihat pundak saya yang hangus bolong bolong. Kemana-mana saya menertawakan orang berpinggang bengkok. Sebaliknya ada orang yang sibuk melihat pinggang sendiri yang bengkok lalu membanding-bandingkan dengan pinggang orang lain yang lurus. Akibatnya, dia menjadi minder. Padahal pundaknya paling bagus. Orang lain iri melihat pundaknya, tetapi dia sendiri sibuk dengan pinggangnya yang bengkok. Begitulah manusia: kalau tidak sombong, dia minder.
Alkitab memiliki pandangan yang realistis tentang manusia di Rom 3:23. Ayat ini menjatuhkan vonis atas umat manusia: Semua manusia bengkok, tidak ada yang lurus. Entah bengkok 50% atau 0.05%, bengkok tetap bengkok. Bengkoknya manusia ini sering kali membuat manusia lain kecolok, kebentur atau kesandung. Bengkoknya kita melukai orang lain.
Maka sebaiknya bengkoknya kita ini diluruskan. Kalau anda tidak sadar anda bengkok, ya sudah; kalau anda menyangkal anda bengkok, ya sudah. Orang bengkok hanya bisa diluruskan kalau dia mau mengakui bahwa dia bengkok.
Tapi mungkin anda sendiri dalam hati sadar bahwa anda sebenarnya bengkok, sekalipun di luar anda menyangkal anda bengkok. Anda hidup dalam kebohongan dan kebingungan dan rasa malu.
Anda perlu berani… Berani mengakui, berani terbuka dan berani mencari pertolongan supaya tidak terus bengkok, malah bisa jadi lurus. Begini kata Alkitab: Jika kita mengaku dosa kita, maka Ia adalah setia dan adil, sehingga Ia akan mengampuni segala dosa kita dan menyucikan kita dari segala kejahatan. Akuilah bengkoknya kita, dan mintalah kepada Tuhan untuk meluruskan bagian bengkok itu.
Bagi beberapa orang, masalah mereka lebih dari sekedar pohon bengkok, tapi pohonnya perlu diganti. Inilah janji Alkitab: Jadi siapa yang ada di dalam Kristus, ia adalah ciptaan baru: yang lama sudah berlalu, sesungguhnya yang baru sudah datang. Saudara bisa menjadi pohon yang baru, hidup baru di dalam Kristus.
Janganlah terlalu terpaku kepada kebengkokanmu. Beberapa kebengkokan memang harus dibereskan, terutama yang menyangkut dosa atau yang melukai orang lain. Tetapi ada beberapa kebengkokan yang memang harus kita terima sebagai bagian dari kehidupan yang tidak sempurna di dunia yang tidak sempurna ini.
Mungkin orang tuamu tidak sebaik orang tua temanmu; mungkin sekolahmu tidak setinggi tetanggamu; mungkin rumahmu tidak sebagus rumah iparmu; mungkin matamu atau hidungmu tidak sebagus mata/hidung punya teman dari temannya temanmu.
Ah… biarlah… syukurilah yang kamu miliki; hidup ini tidak sempurna. Semua ada bengkoknya. Temanmu, tetanggamu, iparmu, teman dari temannya temanmu juga bergumul dengan ketidaksempurnaan hidup ini. Mereka mungkin juga sedang iri sama kamu…
Kalau tidak hati-hati, berbagai berita tentang virus corona ini akan membawa orang kepada kepanikan. Saat ini di beberapa negara, kepanikan sudah mulai terjadi. Di Australia, orang berkelahi di supermarket karena berebut kertas tisu gulung
Pada jaman corona ini, manusia mencari perlindungan kemana-mana, dari masker, cairan antiseptik sampai ke jahe merah dan kunyit campur kecap manis dan telor asin. Kepanikan manusia menjadi lucu, kalau saja dampaknya tidak tragis. Karena isu virus corona, tisu gulung habis diborong dari toko mana-mana di Australia
Memalsukan tas masih bisa dimaklumi, sekalipun bukan dibenarkan. Memalsukan obat patut dikutuki, karena menyangkut hidup mati seseorang. Berita palsu termasuk yang patut diwaspadai pada jaman medsos ini.
CONTACT INFO
Alamat sekertariat: Ruko Wallstreet Blok B no 78, Green Lake City, Cipondoh, Tangerang