Linsanity adalah gabungan dari kata LIN dan INSANITY. Lin adalah marga Lin atau Lim. Insanity adalah kata bahasa Inggris yang artinya KEGILAAN. Marga Lin yang dimaksud adalah Jeremy Lin Shu Hou, pemain basket profesional di NBA, liga basket Amerika Serikat.
Jadi, Linsanity adalah berbicara tentang ‘kegilaan’ para penggemar bola basket terhadap Jeremy Lin. Apa yang menarik dari orang ini? Pertama: Lin adalah lulusan Harvard. Berarti otaknya encer sekali. Dua: Dia menyatakan iman kekristenannya dengan terang-terangan tanpa takut atau malu.
Tiga: Apa yang terjadi pada bulan Februari 2012 Lin ada di klub New York Knicks. Empat: Apa yang terjadi pada bulan Juni 2019 ketika Lin ada di klub Toronto Raptors. Jeremy memulai karir profesionalnya di klub basket Golden State Warriors di San Fransisco. Dia tidak terlalu dipakai disana. Akhirnya dia pindah ke klub New York Knicks. Terjadi sesuatu di sana yang tidak pernah terduga. Beberapa pemain Knicks, termasuk pemain utama, Carmelo Anthony, tidak bisa bermain karena berbagai sebab. Maka dalam keadaan terpaksa, pelatih Knicks memainkan Lin. Pada waktu itu, posisi Knicks adalah kalah 11 kali dari 13 pertandingan.
Lin dimainkan pada tgl 4 Februari 2012. Knicks menang dan Lin mencetak 25 angka. Di pertandingan berikutnya dia kembali mencetak 28 angka. Puncaknya adalah ketika Knicks berhadapan dengan Los Angeles Lakers, dimana Lin mencetak 38 angka, mengalahkan bintang Lakers, Kobe Bryant, yang mencetak 34 angka. Dalam 12 pertandingan pertama dimana Lin bermain, Knicks menang 9 kali, kalah 3 kali. New York Knicks yang dianggap sudah habis sekarang menjadi klub yang menakutkan karena Lin. Lahirlah Linsanity.
Tetapi Linsanity tidak bertahan lama. Pemain Knicks yang lain, terutama Carmelo, tidak suka dengan prestasi Lin. Carmelo meminta pelatih untuk memilih dia atau Lin. Terpaksa Lin disingkirkan dan dijual ke klub lain, sekalipun dia sudah menyelamatkan klub.
Lin akhirnya berganti-ganti klub, dibuang sana sini, dan berkali-kali alami cidera. Dia dianggap pemain yang sudah habis ketika berlabuh di Toronto Raptors. Raptors sendiri juga tidak terlalu diperhitungkan di NBA. Tetapi hal yang tak terduga terjadi. Raptor menjadi juara NBA pada bulan Juni 2019. Lin merasakan indahnya menjadi juara NBA! Sekalipun dia hanya bermain di 59 detik terakhir di pertandingan terakhir! Linsanity kembali heboh! Pemain lain yang menjadi bintang lapangan justru tidak menjadi pembicaraan. Orang-orang hanya membicarakan Linsanity. Kenapa bisa begitu? Pembaca, semua kita mencari pahlawan. Semua kita perlu kisah yang menggugah.
Jeremy Lin adalah pahlawannya, dan Linsanity adalah kisahnya. Seorang minoritas yang berjuang dengan susah payah. Seorang atlit dengan moral yang unggul. Seorang pemain yang mengubahkan perjalanan klub dari negatif menjadi positif. Tetapi sebagai balasan atas prestasi dan kerja kerasnya dia justru dikecilkan, dikucilkan, direndahkan dan ditendang. Pernah alami seperti itu? Lin sempat frustrasi dengan karirnya yang mentok dan cidera yang terus menghantui dia. Di berbagai klub, dia hanya jadi pemain cadangan. Tetapi dalam satu wawancara, dia menyatakan keyakinannya bahwa Tuhan tetap bekerja dalam hidupnya, dan bahwa suatu hari dia akan menjadi juara NBA. Banyak hal yang tidak adil bisa terjadi dalam hidup ini. Banyak hal buruk bisa menimpa orang yang berjuang dan bekerja dengan baik. Bagaimana kita menghadapi hal yang demikian?
Kita bisa memilih untuk lempar handuk dan menyerah. Perjuangan ini terlalu melelahkan, pertempuran ini terlalu berat. Kita tergoda untuk meninggalkan gelanggang. Pernahkah Jeremy Lin berpikir demikian? Ya, dia sempat tergoda untuk berhenti bermain basket atau pindah ke Liga Eropa. Dia ingin angkat bendera putih. Tetapi dia memutuskan untuk tetap bertahan. Keputusan yang tak akan pernah dia sesali.
Apa yang membuat Jeremy Lin tetap kuat dan bertahan? Jawabannya ada di ayat favoritnya yang dia nyatakan dalam satu wawancara: 3 Dan bukan hanya itu saja. Kita malah bermegah juga dalam kesengsaraan kita, karena kita tahu, bahwa kesengsaraan itu menimbulkan ketekunan, 4 dan ketekunan menimbulkan tahan uji dan tahan uji menimbulkan pengharapan. 5 Dan pengharapan tidak mengecewakan, karena kasih Allah telah dicurahkan di dalam hati kita oleh Roh Kudus yang telah dikaruniakan kepada kita. (Rom 5:3-5) Inilah kunci kekuatan yang membuat dia bisa tetap bertahan di tengah segala tantangan dan tekanan yang ada.
Ada orang yang mengandalkan kekuatan koneksi. Ada yang mengandalkan kekuatan harta, seperti dinyatakan oleh Mazmur 20:8: Orang ini memegahkan kereta dan orang itu memegahkan kuda, tetapi kita bermegah dalam nama Tuhan, Allah kita. Hasilnya? Mazmur 20:9: Mereka rebah dan jatuh, tetapi kita bangun berdiri dan tetap tegak. Orang yang mengandalkan Tuhan bukan tidak pernah jatuh. Kata-kata ‘kita bangun berdiri’ artinya kita sudah jatuh juga, tapi kita memutuskan untuk bangun lagi. Siapa andalan anda dalam hidup ini?
Maz 46:2: Allah itu bagi kita tempat perlindungan dan kekuatan, sebagai penolong dalam kesesakan sangat terbukti. Jeremy Lin adalah salah satu saksi dan bukti atas kebenaran ayat ini.
Mungkin anda merasa sudah terlalu capek. Mungkin sudah merasa tidak sanggup melangkah lagi. Mungkin anda sudah ingin menyerah. Jangan menyerah. Pandanglah Yesus dan jadilah kuat, seperti Jeremy Lin juga memandang Yesus.
Marilah kita melakukannya dengan mata yang tertuju kepada Yesus, … Ingatlah selalu akan Dia, yang tekun menanggung bantahan yang sehebat itu terhadap diri-Nya dari pihak orang-orang berdosa, supaya jangan kamu menjadi lemah dan putus asa.
Kalau tidak hati-hati, berbagai berita tentang virus corona ini akan membawa orang kepada kepanikan. Saat ini di beberapa negara, kepanikan sudah mulai terjadi. Di Australia, orang berkelahi di supermarket karena berebut kertas tisu gulung
Pada jaman corona ini, manusia mencari perlindungan kemana-mana, dari masker, cairan antiseptik sampai ke jahe merah dan kunyit campur kecap manis dan telor asin. Kepanikan manusia menjadi lucu, kalau saja dampaknya tidak tragis. Karena isu virus corona, tisu gulung habis diborong dari toko mana-mana di Australia
Memalsukan tas masih bisa dimaklumi, sekalipun bukan dibenarkan. Memalsukan obat patut dikutuki, karena menyangkut hidup mati seseorang. Berita palsu termasuk yang patut diwaspadai pada jaman medsos ini.
CONTACT INFO
Alamat sekertariat: Ruko Wallstreet Blok B no 78, Green Lake City, Cipondoh, Tangerang