Yesaya 30:15 Sebab beginilah firman Tuhan ALLAH,
Yang Mahakudus, Allah Israel:
“Dengan bertobat dan tinggal diam
kamu akan diselamatkan,
dalam tinggal tenang dan percaya
terletak kekuatanmu.”
Tetapi kamu enggan,

16 kamu berkata: “Bukan,
kami mau naik kuda dan lari cepat,”
maka kamu akan lari dan lenyap.
Katamu pula: “Kami mau mengendarai kuda tangkas,”
maka para pengejarmu akan lebih tangkas lagi.

17 Seribu orang akan lari melihat ancaman satu orang,
terhadap ancaman lima orang kamu akan lari,
sampai kamu ditinggalkan
seperti tonggak isyarat di atas puncak gunung
dan seperti panji-panji di atas bukit.

Krisis adalah salah satu ciri kehidupan umat manusia. Arti kata ‘krisis’ adalah peristiwa yang sedang terjadi (atau diperkirakan) mengarah pada situasi tidak stabil dan berbahaya yang memengaruhi perorangan, kelompok, komunitas, atau seluruh masyarakat.

Krisis yang kita hadapi saat ini adalah penyebaran Covid-19 atau virus corona. Padah hari artikel ini ditulis, WHO (Organisasi Kesehatan Dunia) telah menetapkan virus corona sebagai pandemi global. Pandemi adalah ketika suatu penyakit menyebar di berbagai negara pada saat yang bersamaan. Pandemi bukan mengacu kepada tingkat keparahan suatu penyakit atau jumlah kematian karena penyakit itu, tetapi lebih kepada luasnya penyebaran penyakit tersebut.

Kalau tidak hati-hati, berbagai berita tentang virus corona ini akan membawa orang kepada kepanikan. Saat ini di beberapa negara, kepanikan sudah mulai terjadi. Di Australia, orang berkelahi di supermarket karena berebut kertas tisu gulung. Di Inggris, makanan kosong dari supermarket karena diborong habis oleh para pengunjung.

Kepanikan yang terjadi sekarang ini harus dibedakan dengan tindakan darurat, seperti kebakaran. Dalam kebakaran tindakan cepat harus dilakukan, sering kali tanpa berpikir panjang. Krisis yang sekarang bukan terjadi mendadak, tidak seperti kebakaran.
Kepanikan sendiri mengandung bahaya, seperti dinyatakan dalam firman Tuhan di Yes 30 yang kita kutip di atas. Seribu orang lari melihat ancaman satu orang. Itu gambaran panik yang konyol.

Inilah beberapa bahaya dari kepanikan:

1. Membuat orang menjadi bodoh. Orang panik membuang akal sehat. Oleh karena itu dia akan cenderung mengambil tindakan yang salah yang tidak dipertimbangkan dengan matang. Akibatnya, tindakan yang diambil bukannya menyelesaikan, malah memperparah masalah; Menurut Yesaya, orang panik mengabaikan iman dan tuli akan suara Tuhan.

2. Menambah panik. Orang panik, karena berbuat salah, akan menjadi tambah panik, bukannya tenang. Apalagi kalau kiri kanannya juga ikut panik, dia sendiri akan bertambah panik juga.

3. Menular dengan cepat. Satu orang panik akan mempengaruhi ribuan orang untuk ikut panik. Kejadian pengutusan mata-mata ke Tanah Perjanjian di kitab Bilangan adalah contoh. Dua belas mata-mata dikirim oleh Musa untuk mengintai Kanaan. Ketika mereka kembali ke markas, yang 2 orang memberikan laporan positif, yang sepuluh sisanya memberikan laporan yang penuh ketakutan. Ketika yang 10 orang memberikan laporan mereka, dalam sekejap massa yang 2.5 juta orang mengalami kepanikan dan tidak bisa ditenangkan. Sepanjang malam mereka teriak-teriak dan menangis ketakutan. Mereka bahkan mau membunuh pemimpin mereka sendiri.

4. Membuat badan menjadi lemah. Semakin seseorang stress, takut dan panik, semakin lemah badannya, dan rentan terkena penyakit yang ditakutkan.

Lalu jalan keluarnya?
“Dengan bertobat dan tinggal diam
kamu akan diselamatkan,
dalam tinggal tenang dan percaya
terletak kekuatanmu.”
Waspada harus, tetapi jangan sampai panik.

Mungkin ada yang perlu bertobat dari iman suam-suam kuku selama ini. Mungkin ada yang perlu belajar berdiam diri, tidak panik dan lari sana lari sini. Dari situ kita akan mendapat petunjuk Tuhan akan langkah-langkah apa yang harus kita lakukan.
Mari semua kita tenangkan diri kita dan percaya akan pertolongan dan perlindungan Tuhan.