a a a a a a a a
logo

Blog

T  E  K  A  N  A  N

T E K A N A N

Salah satu ciri khas hidup masa kini adalah tekanan dan pergumulan. Semua kita pernah mengalami satu hal yang membuat frustrasi, stress, capek dll. Ini pengalaman normal dalam kehidupan manusia. Tapi kalau terjadi terus menerus, hal-hal ini akan menekan jiwa seseorang. Pergumulan kejiwaan bisa berbentuk macam-macam: stress, depresi, kecemasan, kesepian, dll.
Penyebab tekanan kehidupan bisa dari, antara lain:

1. Kompetisi. Jaman sekarang adalah jaman dimana persaingan semakin brutal. Baik di bisnis, pekerjaan, maupun pelayanan. Kompetisi membuat orang tidak bisa lengah, terus menerus waspada.

2. Masalah hidup yang tak terselesaikan, sehingga membuat capek.

3. Sikap perfeksionis. Tuntutan bahwa segala sesuatu dalam hidup ini harus masuk satu standar yang sangat tinggi. Ketika itu tidak tercapai, muncullah kekecewaan dan kemarahan.

4. Hidup di kota besar. Hidup di kota besar sangat rumit dengan polusi, kemacetan. kejahatan dan kerasnya kehidupan. Ini membuat orang selalu merasa tegang.

5. Keturunan. Beberapa orang lebih rapuh atau gampang tertekan daripada orang lain. Keturunan di sini bukan dalam soal gen semata; tapi terkadang seseorang diajar atau mendengar orang tua/lingkungan yang sering mengeluh tentang beban hidup. Anak-anak jadinya dilatih untuk menjadi lemah secara mental.

6. Sukses. Keberhasilan sering kali membawa tekanan tersendiri. Adanya dorongan untuk mempertahankan keberhasilan sering membuat seseorang berada dalam tekanan.

GEJALA PERGUMULAN KEJIWAAN:
 Perasaan negatif yang kuat: sedih, murung, marah dll.
 Rasa tidak berdaya menghadapi situasi/tantangan yang ada.
 Sering pelupa, susah konsentrasi.
 Sakit kepala/pencernaan/kulit yang bandel.
 Kehilangan semangat hidup, kerja dll.
 Gangguan makan atau tidur.
 Rasa ingin mati/menyerah.

JALAN PEMULIHAN:

1. Bicaralah kepada Tuhan. Sdr masuk dalam doa dan persekutuan dengan Tuhan. Sampaikanlah semua pergumulan saudara kepada Tuhan. Sering kali, langkah ini saja sudah membawa pemulihan tanpa kita perlu bicara langkah-langkah selanjutnya.

2. Berserah kepada Tuhan. Berserah bukanlah kalah, berserah bukan menyerah, berserah bukan pasrah. Berserah adalah beriman. Berserah bukan pasif menunggu perubahan. Berserah adalah bekerja keras tapi menyerahkan hasil kepada Tuhan. Dengan demikian beban bukan di kita lagi, tapi di Tuhan.

3. Andalkan anugerah Tuhan dalam menjalani hidup ini (2 Kor 12:7-9). Ada momen dalam hidup orang percaya ketika doa kita ditolak oleh Tuhan. Di saat Tuhan berkata ‘tidak’, biasanya kita susah terima. Sebab kita sering menganggap Tuhan sebagai mesin ATM atau mesin penjawab doa. Kenyataannya Tuhan bisa berkata ‘TIDAK’. Ini terjadi pada Paulus, orang yang sudah dipakai Tuhan mengubahkan dunia. Sebagai gantinya, Tuhan memberikan kepada Paulus kasih karunia untuk menghadapi duri dalam dagingnya.

Ketika kasih karunia diberikan, masalah tidak selesai, tetapi masalah berhenti menjadi masalah. Pergumulan tetap ada tetapi sudah tidak lagi dihadapi dengan berlebihan.
Nanti di belakang orang bertanya: “Kok, kamu kuat ya? Apa sih rahasianya?”
Jawaban paling umum: “Yah, dijalani saja.” Itu yang namanya kasih karunia!

4. Jaga jam ibadah (Ibr 10:25). Jangan pernah malas ibadah, capek sekalipun, sibuk sekalipun, sakit sekalipun, lagi libur sekalipun; Manfaat ibadah dalam menghadapi tekanan kehidupan sudah terdokumentasikan dengan baik.

5. Belajar rasa cukup (Fil 4:11). Penekanan pada kata belajar alias harus dipaksakan. Ini bukan sesuatu yang kita miliki dari awal. Ini harus dipelajari. Rasa cukup bukan berarti tidak berprestasi atau bekerja keras. Rasa cukup adalah: “Kalaupun memang berkat saya sampai begini saja, OK Tuhan. Tapi kalau Tuhan mau tambahi saya lebih lagi, saya siap terima.”

6. Banyak bersyukur (1 Tes 5:18). Bersyukur adalah berfokus kepada apa yang ada, bukan apa yang tidak ada. Mengucap syukur bukan perkara gampang. Kita harus melatih diri kita untuk melihat, di balik semua kekacauan hidup ini, akan karya Tuhan yang luar biasa. Seperti belajar rasa cukup, manfaat ucapan syukur sudah terbukti dalam menghadapi tekanan kehidupan.

7. Masuk dalam komunitas. Ketika dalam tekanan, sering kali kita tidak ingin bertemu dengan orang. Kita mengurung diri, padahal itu justru memperparah keadaan. Saudara harus mengurangi melihat layar, tidak tenggelam di medsos; banyak ke luar rumah dan bergaul dengan komunitas yang bisa menguatkan saudara.
Blog T  E  K  A  N  A  N

More News

[center]P  A  N  I  K[/center]
P A N I K
Kalau tidak hati-hati, berbagai berita tentang virus corona ini akan membawa orang kepada kepanikan. Saat ini di beberapa negara, kepanikan sudah mulai terjadi. Di Australia, orang berkelahi di supermarket karena berebut kertas tisu gulung
[center]   S      K[/center]
S & K
Pada jaman corona ini, manusia mencari perlindungan kemana-mana, dari masker, cairan antiseptik sampai ke jahe merah dan kunyit campur kecap manis dan telor asin. Kepanikan manusia menjadi lucu, kalau saja dampaknya tidak tragis. Karena isu virus corona, tisu gulung habis diborong dari toko mana-mana di Australia
[center]M  E  D  S  O  S[/center]
M E D S O S
Memalsukan tas masih bisa dimaklumi, sekalipun bukan dibenarkan. Memalsukan obat patut dikutuki, karena menyangkut hidup mati seseorang. Berita palsu termasuk yang patut diwaspadai pada jaman medsos ini.
Other Information Contact Information pressure

CONTACT INFO
Alamat sekertariat: Ruko Wallstreet Blok B no 78, Green Lake City, Cipondoh, Tangerang

021-5500980

021-5500980

Info@gbiputera.org

SOCIAL MEDIA
Switch to Desktop Version
Copyright © 2015 - GBIPutera.org All Rights Reserved
Jasa Pembuatan Website by IKT